Lain ladang lain belalang. Lain negara, lain pula budaya dan gaya hidupnya. Perbedaan gaya hidup dan budaya yang saya amati di Belgia sangatlah banyak. Berikut adalah sedikit ulasan diantaranya.
Memandang masalah
Belgia adalah negara kecil sehingga segala hal berpotensi menjadi besar. Masalah kecil sering menjadi masalah besar. Semua terlihat menjadi begitu penting di sini.
Berbeda dengan negaraku yang begitu besar dibanding Belgia. Negaraku ini besar, sehingga segala sesuatu menjadi disederhanakan. Hal besar menjadi kecil namun tetap tak menutup kemungkinan hal kecil menjadi besar pula. Kadang jadi terkesan ada hal-hal besar yang sangat disederhanakan menjadi tidak sepenting yang seharusnya. Contohnya, isu pendidikan di negara ku ini adalah masalah besar, namun menjadi tidak sepenting kasus video A*i*l. Hal positifnya, negara besar yang terdiri dari ribuan pulau, bahasa, suku dan budaya ini memiliki satu bahasa nasional yang mempersatukan kita. Berbeda dengan Belgia yang memiliki 3 bahasa nasional dan masalah bahasa ini membesar hingga setiap wilayah ingin memisahkan diri. Kebayang gak sih kalo Belgia dipecah jadi beberapa negara lagi? Betapa kecilnya wilayah mereka. Sebuah video lucu yang menggambarkan Belgia bisa dilihat di sini.
Hang out
Suasana pusat kota di hari Rabu-Kamis malam. |
Perbedaan lain yang saya temui adalah waktu keluar rumah. Jadwal dugem di Gent dan Leuven itu hari Rabu dan Kamis malam. Pada hari Rabu dan Kamis malam, pusat kota akan menjadi sangat ramai, penuh dengan anak muda yang kongkow di cafe, ngobrol-ngobrol di tengah jalan atau sekedar kumpul-kumpul. Biasanya mereka keluar rumah mulai pukul 9 malam. Setelah jam 12 malam, biasanya mereka beranjak ke diskotik untuk ber-“olahraga”. Penuhnya sangat penuh. Sampai saya kira sedang ada demonstrasi di sini. Inilah snapshot yang saya ambil sepulang dari Welcoming event di balai kota Leuven yang berada tepat di jantung kota.
Kendaraan
Sepeda bukan barang asing di Belgia. Sepeda motor barulah asing!! Jarang sekali saya menemukan sepeda motor lalu lalang. Sekalinya ada, anehnya saya merasa sangat terganggu. Padahal di Jogja sepeda motor sudah seperti tawon. Saya terganggu karena jalur khusus sepeda yang bebas polusi, tidak begitu besar, dan santai ini jadi bau, berisik, dan pesepeda mau tidak mau harus mengalah dengan pengendara sepeda motor kadang suka ugal2an. Entah kenapa asap dari motor itu jadi awet bener di jalur sepeda begitu ada motor yang lewat..
Kebiasaan bersepeda ini sangat di dukung oleh pemerintah kota dengan menyediakan jalur khusus sepeda yang berada di pinggir jalan dengan tanda khusus. Bahkan ada juga jalur sepeda menuju kampus Arenberg yang dibuat datar, tidak seperti jalan utama yang paralel dengan jalur sepeda ini. Jalan utamanya begitu menanjak dan cukup membuat ngos-ngosan n paha kenceng!! Selain itu, pihak kepolisian juga sangat membantu dalam kasus sepeda hilang.
Saking mewabahnya kebiasaan bersepda ini, organisasi peminjaman sepeda sampai kehabisan stok sepeda berminggu-minggu. Teman saya ada yang ingin meminjam sepeda di organisasi tersebut, sampai harus datang lebih dari tiga kali untuk meminjam sepeda. Menurut ceritanya, seharusnya stok akan ada pada hari A, pukul 8, dia datang pukul 9, sudah kehabisan stok lagi.. Hahahaha…
Demikianlah sedikit macam belalang yang ada di ladang Belgia. Mari berburu belalang yang lain!!!