KAYAKING

It was so much FUN, but now so much pain 🙁

Houyet-Anseremme, 9 Mei 2010

Yuhuuuuuu!!!! Hari ini aku, mas bakti, Johnny, diane, honey, Pauline, and amp pergi main kayak!! Aku berangkat dari rumah jam 6 pagi, kumpul di tempatnya mas bakti. Aku jalan tuh udah sambil tidur kayak zombie karena semalem kecapekan habis acara open house OBSG. Sampe rumah mas bakti aku langsung tepar tidur lagi sambil nunggu mas bakti mandi n yang lain belum datang.

KA!!! Kami berangkat jam 6.30 ke st. Pieter station. Kami ambil kereta yang menuju brussel zuid. Dari Brussel Zuid/midi, kami ambil kereta ke Dinant. Dari Dinant, kami sambung lagi kereta ke Houyet, tapi sebelum itu kami berhenti di Anseremme untuk beli tiket kayak dan lain sebagainya. Anseremme adalah tempat garis akhir kayaking. Beruntung kami punya Pauline yang bisa menerjemahkan karena di daerah Walonie ini gak ada yang bisa bahasa inggris!! Semua berbahasa perancis. Yuhu!! Go Pauline!! Kami ambil the long track!! Sepanjang 21km. wuhuuu!!! Ada perasaan ketar ketir takut kintir juga.. Long track!! 21 km!! Oh my Allah!!! Bakal jadi apa badanku nanti? Ok, let’s see what will happen!!

Gambar 1. Pauline sedang mengurus administrasi di Houyet dan Tim ABA (Amp-BAkti) yang sedang mendiskusikan strategi


Setelah selesai urusan administrasi, kami lanjut naik kereta ke Houyet. Houyet berada 2 stasiun kereta dari Anseremme. Pauline kembali beraksi mengurus semua administrasi seperti menyewa ember untuk tempat barang2 berharga kami. Setelah urusan beres, kami ganti kostum. Aku gak punya sandal ataupun sepatu lain, jadi aku pakai sepatu keds ku satu-satunya itu. Kami taruh semua barang berharga kami jadi satu di dalam ember yang akan di bawa oleh Kapten Pauline, karena dia adalah masternya (dia satu2nya yang udah biasa kayaking. Yang lain, ini pertama kalinya!!) dan kami yakin dia gak akan tenggelam atau jatuh. Sedangkan tas kami, kami tinggal di Houyet, nanti akan diantar sama petugas sana ke Anseremme. Aku satu tim dengan Diane, kakaknya Johnny. Berdua dalam satu kayak. Mas Bakti berdua Amp, dan yang lain sendiri dalam satu kayak.

Gambar 2. Foto sebelum beraksi!!

Gambar 3. Disini kami mengambil dayung, mengambil ember untuk menaruh barang berharga yang akan kami bawa, dan menyerahkan tas punggung kami yang akan dibawa petugas ke tempat pemberhentian terakhir—Anseremme


Gambar 4. Ini rel untuk sampannya


Kami naik sampannya dari darat, dipegangin sama petugasnya, lalu setelah siap kami didorong ke sungai melewati rel. Rasanya pas didorong ke sungai itu kayak main wahana yang di dufan yang pake perahu juga itu.. *aku lupa namanya

YA!!! Belajar kayak itu susah2 gampang. Sepertinya malah lebih mudah sendiri. Karena kalau sendiri, mungkin kapalnya sendiri lebih ringan dan tidak ada beban lain di dalamnya. Selain itu, kita bisa jalan sendiri tanpa harus komunikasi dengan yang lain. Semau-maunya sendiri aja. Tapi dengan berdua dalam satu kayak, selain ada beban lain dalam kayak itu, kami juga belajar untuk berkomunikasi, menyelaraskan ayunan dengan orang lain, belajar bekerja sama, toleransi, bergantian mengayuh, dan lain sebagainya. Selain itu kalaupun ketinggalan jauh, kita gak akan merasa kesepian atau sendirian. Kita juga bisa mengenal satu sama lain lebih dalam. Banyak ngobrol selama mengayuh di tempat yang sunyi, sepi, indah, damai, hijau, segar, bersih membuat obrolan begitu santai mengalir apa adanya dan tidak garing. Untung juga ada Pauline yang siap mengajari dari jauh, menunggu kami kalo ketinggalan, dan kadang kembali untuk membantu teman2 yang terjebak. Hahahahaha…

21km!! mulai jam 11 pagi dan selesai jam 17.30. Ya!! Enam setengah jam berkayak!! Mengayuh sampan mengarungi sungai Lesse. Melewati batu2 kecil, sungai yang kadang dalam, kadang cetek, kadang deras, kadang tak berarus, ada kalanya terjebak diantara batu2 besar, terseok ditempat yang dangkal dan penuh batu2 kecil, terantuk dahan pepohonan yang menjulur rendah (ya, dua kali aku kejedot pohon!!—sumpah, pusing juga!!). Sungai Lesse ini adalah sungai yang cukup berkelok-kelok. Daerah ini memang dijadikan arena untuk bermain kayak, meskipun begitu semuanya alami, bukan buatan. Di kanan kiri sungai kami melihat hutan, padang rumput, pohon-pohon yang menjulurkan dahan dan akarnya ke sungai, ada pula beberapa tempat yang penuh dengan nyamuk dan kami tidak punya pilihan lain untuk tidak menembusnya, bebek bersantai berenang di sungai… Hmm… betapa indahnya dunia… Subhanallah… Tak jarang aku mengucapkan kalimat itu mengagumi keindahan ciptaan-Nya.

Belum ada separuh perjalanan, setelah melewati 2 jembatan, kami memutuskan untuk menepi. Menepi membuat sepatuku basah dengan sempurna!! Kami menepi di sebuah tempat yang cukup dangkal sehingga kami bisa nyebur ke sungai dan menarik sampan kami. Menepi memberi waktu pada diri kami sendiri untuk istirahat sejenak, memakan bekal yang kami bawa, merasakan kedinginan, bercanda, ngobrol, foto-foto, menemani Pauline pipis sembarangan dan menikmati pemandangan yang luar biasa ini. Hijau dimana-mana dan damai mengiringi. Setelah dirasa cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan ini.

Gambar 5. Full team saat istirahat (ki-ka: Diane, Honey, Pauline, Aku, Amp, Johnny, mas Bakti)

Di perjalanan tahap kedua ini kami melewati tempat2 yang lebih luar biasa lagi. Kami melewati taman nasional, tebing Chaleux yang mengagumkan tinggi dan gagah, kastil Walzin yang berada di atas tebing, dua buah bendungan dan 4 buah jembatan. Selain tempatnya yang luar biasa, memang bermain kayak ini gak seru kalo gak basah. Dari kejauhan (karena tim DiDi tertinggal), kami melihat teman2 pada perang air. Dan begitu kami berhasil menyusul, mereka tidak rela melihat kami yang kering, jadi kami diserbu juga!! PAdahal aku udah backing Diane, ku pikir mereka gak bakal berani nyerang aku, tapi akhirnya kena juga!! Dasar mas bakti jago banget nembak. Yang kena air Cuma aku, Diane gak kena!! Curang!!

Gambar 6. Tebing Chaleux, Tim DiDi, n Kapten Pauline

Setelah melewati Tebing Chaleux yang mengagumkan, kami istirahat sebentar di tengah sungai, makan sisa makanan yang kami bawa. Semua perahu kami rapatkan menjadi satu seperti di pasar apung supaya memudahkan transfer makanan antar perahu.

Gambar 7. Istirahat kedua di tengah sungai

Selesai istirahat, kami melanjutkan perjalanan, baru sebentar udah ketemu kastil Walzin. Pengen banget ke atas kastil itu, tapi gak ngerti caranya gimana.. lagi pula kami harus menyelesaikan perjalanan kayaking ini dulu..

Gambar 8. Kastil Walzin


Setelah kastil ini, rintangan selanjutnya adalah bendungan air. Untuk melewati bendungan itu, kami harus mengikuti tanda panah yang ada disekitar sungai karena kalau tidak akan beresiko terbaliknya sampan. Di bendungan yang pertama, arus tidak begitu deras, tapi karena pertama kali, jadi rasanya WAW!! Dan begitu turun dari bendungan itu, sampan kami berputar2 gak jelas mengikuti arus. Susah sekali untuk bisa meluruskannya kembali. Tapi dengan usaha dan kerja keras kami berhasil meluruskannya kembali dan kembali bersampan dengan nyaman. Di bendungan yang kedua, arus lebih deras hingga air muncrat membasahi baju kami dan menggenangi sampan kami. Ini membuat sampan kami jadi lebih berat, tapi setelah bendungan yang kedua ini tidak ada lagi tempat untuk menepi sehingga kami tidak bisa mengeluarkan air dari sampan. KArena untuk mengeluarkan air dari sampan, kami harus membalik sampan dan kami takut tidak bisa menaikinya kembali. Dengan tenaga yang tersisa kami berjuang untuk bisa sampai di garis akhir. Tidak ada foto di bendungan karena semua panik ngeliat arusnya.. hahahaha…

KING!!! Akhirnya kami sampai juga di garis akhir setelah melewati 4 jembatan!! Fiuh!!! Badan remuk kecapekan. Rasanya kayak KING!!! Hahahaha… Kayaking bikin badan kayak King!! Di Anseremme sebagai garis akhir kami, kami berusaha menepi dan begitu keluar dari sampan, kakiku geringgingan sampe susah banget buat jalan. Baju semua udah basah kuyup gak karuan, sepatuku udah cuma air aja. Terpaksalah aku jalan kaki nyeker mencari tas kami berada. Angin sore berhembus tak bersahabat. Bikin kami makin kedinginan luar biasa. Aku menggigil gak berhenti2. Udah takut kena hipotermia aja. Soalnya makan siang Cuma cracker. Setelah mendapatkan kembali tas kami, kami mandi bersama (tentu saja kamar mandi cowo dan cewe dipisah ya!!). Alhamdulillah kamar mandinya ada air hangatnya!! Subhanallah… Enak banget tuh air anget!! Soalnya badan kami menggigil kedinginan setelah perang air dan kecipratan air di bendungan. Mandi pun harus terburu2 karena kami ngejar kereta. *kereta dari Anseremme ke Dinant Cuma ada setiap jam. Kalo ketinggalan, kami harus nunggu satu jam lagi!! Oh, tidak!! Kami tidak mau ketinggalan. Dari Anseremme ke Dinant. Dinant-Brussel zuid. Di Brussel Zuid kami beli Quick (semacam mcD). Dari brussel zuid barulah kami ke Gent!! Luar biasa!! Benar2 pengalaman yang luar biasa dan mengesankan dalam hidupku!! Baru pertama kali kayaking, di sungai pertama yang ku jelajahi, di Belgia pula!!! Alhamdulillah!!!!

Pelajaran yang bisa diambil, kalo kayaking, ambil rute pendek aja, jadi gak kecapekan dan lebih menyenangkan. Jangan lupa pake sandal gunung. JAngan lupa bawa handuk juga!! *ini bodoh banget aku lupa bawa handuk. Andai persiapan kayaking lebih matang, alangkah baiknya kalo bawa NASI!!!! Kelaperan membuat badan menjadi lebih kedinginan!!

Kesannya: SERU banget!!! Pengen lagi!!!!

Inilah dua orang yang kecapekan berkayak dan tidur dengan pulasnya di kereta