Dalam kurun waktu 10 hari, aku berkesempatan mengikuti kuliah PhD dengan judul Food, Health, and Philosophy in East and West. Kuliah ini diselenggarakan oleh University of Copenhagen, bekerja sama dengan Sun Yat Sen University di Guang Zhou dan University of Hong Kong di Hong Kong. Kuliah ini disponsori oleh Arla Food dan Carlsberg Foundation. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi salah satu penerima Carlsberg Foundation grant untuk kuliah ini.
Belum pernah saya ke Cina sebelumnya. Ini merupakan negara ke-24 yang saya kunjungi. Apa saja yang terjadi selama 10 hari tersebut? Berikut ulasannya.
Rabu, 30 Maret 2016
Dari Copenhagen, saya berangkat sendirian naik Aeroflot dengan transit di Moscow. Saya tiba di Bandara Hongkong pukul 10.00. Sesuai petunjuk yang diberikan panitia, saya jalan kaki keluar bandara sambil ambil uang dari atm, beli Octopus card, kemudian mencari halte bus A41 ke Shatin Metro Station. Bus berangkat jam 11.00. Hongkong kota yang mengerikan. Super duper metropolitan. Heran sama orang-orang kok bisa ya hidup di tempat seperti ini. Salut. Saya tidak. Terimakasih. 11.40 tiba di Sha Tin terminal, karena lapar berat, jadi naik ke mall, terus ke bagian informasi, nanya taksi, toilet, dan tempat makan yang murah. Setelah dari toilet, pesen makan di FairWood pakai nasi dan kari ikan. Enak banget sebenernya. Rasanya cocok dengan lidah. Tapi aku kok nggliyer banget. Pusing berat. Rasanya semua muter. Mungkin aku jetlag. Aku paksa diriku untuk makan meskipun cukup lama (cukup lama itu berarti lebih lama dari biasanya). Setelah itu dengan bahasa isyarat, aku berhasil menjelaskan ke supir taksi tentang alamat Tao Fong shan (TFS – baca: dao fung san) dan dengan selamat tiba di lokasi pukul 13.15. Setelah mendapatkan kunci kamar dan dikenalkan dengan Martin, aku menuju kamar, istirahat, solat dan
tidur siang. Jam setengah 4 aku bangun, mandi, terus temen sekamarku datang. Namanya Solenne dari Massey, Perancis. Umur 23 tahun dan sedang mengambil PhD tahun pertama. Kami langsung ngobrol dan nyambung. Alhamdulillah.
|
Transit di Moscow, tulisannya sudah tidak ada yang bisa di baca. Ini belum sampai Cina.. |
|
Octopus card untuk naik bus, metro maupun belanja |
|
Bus dari bandara ke Shatin terminal |
|
Makan siang pertama, Fish curry, Fairwood |
|
Tao Fong Shan church |
Kamis, 31 Maret 2016
Tema kuliah hari ini adalah Food and health in relation to faith and practice. Taoism itu sangat materialistic ya. Gak habis pikir aja sih. Setelah makan siang di TFS, kami diajak keliling TFS, lanjut ke Shatin cemeteries, ke kuil 1000 Budha, dan ke Tai Wai Food Market. Di Tai Wai food market ini kami lihat berbagai macam street food China, buah-buahan, dan segala macam bahan segar dan kering yang biasa mereka makan. Banyak yang sama dengan di Indonesia, tapi banyak juga yang berbeda. Aku gak beli apa-apa karena takur semua bercampur babi. Setelah itu, kami diberi waktu bebas mau kemana saja. Akhirnya aku, Solenn, Ursula, Josephine, dan Jenny pergi ke Mong Kok. Sebelum belanja, kami makan malam dulu karena sudah lapar. Kami makan malam di bakmi China, saya pilih menu fish ball, eh, pas bayar, liat tong masaknya Cuma satu, kuahnya kayaknya campur kuah babi. Hiks sedih. Tapi udah terlanjur kemakan, gimana dunk? Setelahitu kami belanja di Mong Kok. Di ladies market. Tapi bingung karena gak bisa nawar. Dan gak tertarik apa2 sebenernya. Abis barang2nya kan sama dengan di Indo. Harganya juga gak jauh beda meski sudah ditawar. Jadi Cuma dapat rok aira 2, garpu jerapah, sama penanda halaman buku. Udah capek banget. Terus kami pulang. Sampai TFS sudah jam 11 lewat.
|
Menuju Tai Wai food market |
|
Perlengkapan untuk dibakar pada upacara Ching Ming |
|
Mong Kok |
|
Tai Wai Food Market |