Business Class Qatar A730 – Review

Business Class Qatar A730 – Review

Alhamdulillahirabbil’alamin.. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Hari ini saya diberi kesempatan Allah untuk mencicipi rasanya duduk di Bussiness Class Qatar Airways dari Doha menuju Jakarta. Penerbangan dari Denmark menuju Jakarta, saya harus transit di Doha karena menggunakan pesawat favorit saya: Qatar. Tidak seperti penerbangan biasanya, kali ini saya hanya transit 1,5-2 jam. Setelah turun dari pesawat, saya langsung ke pemeriksaan cabin bag, dan bergegas menuju ke Gate menuju Jakarta karena Gate-nya sudah dibuka. Saya tidak sempat jalan-jalan, atau nongkrong di Bussiness lounge Qatar kali ini.
Tampang norak >,<
Tiba di Gate, saya antri di bagian priority karena saya sudah memiliki silver member. Lalu ketika dicek, kok agak lama.. ternyata saya dipindahkan ke business class dengan percuma. Alhamdulillahirabbil’alamiin.. Baru kali ini seumur hidup saya, saya bisa merasakan duduk di kelas bisnis.
Sebelum masuk pesawat, seperti biasa, nama saya disapa di depan pintu pesawat, lalu ditunjukkan tempat duduknya. Setelah duduk, saya ditawari berbagai pilihan minuman selamat datang dan handuk basah (bisa memilih handuk hangat atau dingin) dan piyama untuk ganti. Saya memilih minuman lemon mint. Alhamdulillah… segar… bisa raup dan menikmati segarnya minuman. Setelah itu saya diberi daftar menu yang bisa dipesan untuk makan malam dan sarapan. Ditawari koran juga. Di tempat duduk sudah tersedia air mineral satu botol, bantal, selimut tebal, head phone, monitor, meja makan, dan sepaket tas kecil berisi kosmetik (hand lotion, lip balm, dan parfum), kaos kaki, penutup mata, earplug, dan sisir.
Welcome drink and refreshing towel

Sesaat sebelum tinggal landas, saya melihat seseorang yang sepertinya saya kenal.  Lucunya, saya ketemu temen lama saya. Aki Baihaki, seorang Betawi yang sudah lama bekerja di Belgia, Jadi ngobrol deh kita. Dia juga duduk di bussiness class, dua kursi di belakang saya. Tapi kalau dia memang biasa naik bisnisklas. Horang kaya (#ups).

Tak lama kemudian pesawat tinggal landas. Lalu kami disajikan  minuman untuk makan malam, saya pesan So Jenie, minuman soda rasa anggur, namun untuk saya rasanya terlalu manis untuk saya. Mungkin lidah saya memang tidak terbiasa dengan rasa manis sejak dulu. Minuman ini disajikan dengan semangkuk aneka macam kacang. Lalu makan malam disajikan. Makan malam di kelas bisnis sangat berbeda karena menggunakan taplak, serbet, dan piranti keramik. Saya pesan dada ayam dengan puree kentang dan cake sebagai dessert. Sambil menikmati makan malam, saya nonton “how to be a single”. Film-film yang ditawarkan pesawat ini cukup up to date. Setelah menghabiskan makan malam, saya tidur. Kursi dikelas bisnis ini bisa diturunkan dan diselonjorkan sehingga nyaman sekali untuk tidur, meskipun saya tetap tidak pernah bisa tidur nyenyak.
TV-nya lebih besar

Makan malamnya pakai taplak, serbet dan piranti lengkap

Dessert: Dacquoise biscuit with chocolate ganache – crushed nuts, florentine, and chantilly whipped cream

Dua jam sebelum mendarat, saya minta disajikan sarapan. Untuk sarapan, saya memesan mango smoothies dengan lime untuk minuman, bubur nasi dengan jamur dan protein ikan. Karena belum merasa cukup, saya pesan lagi menu scrambled egg dengan kentang, tomat, jamur portobello dan daging sapi panggang. Setelah sarapan, saya siap-siap untuk mendarat. Merapikan pakaian, menyiapkan tas dan duduk manis dengan sabuk pengaman terpasang. Semoga perjalanan berikutnya saya bisa mendapatkan kesempatan upgrade gratis lagi dari Qatar. Aamiiin… YRA..

Congee untuk sarapan

Scrambled egg, sarapan ronde 2