Tak mudah menjadi pejuang ASI. Apalagi untuk ibu bekerja seperti saya. Pastinya banyak selentingan untuk menyambung dengan susu formula. Tapi dukungan demi dukungan saya kumpulkan setitik demi setitik agar saya bisa istiqamah memberikan ASI eksklusif untuk Aira.
Karena saya harus bekerja, maka saya mulai belajar manajemen ASI perah sejak cuti. Untuk bisa menyetok ASI perah, peralatan yang dibutuhkan antara lain:
1. Pompa ASI atau ‘jempol dan telunjuk’
2. Botol kaca penyimpan ASI ukuran 50-100 ml
3. Cooler bag
4. Ice pack atau ice gel
5. Sendok atau cup feeder
6. Freezer
7. ASI booster
Karena saya berdomisili di Jogja, berdasarkan pengalaman saya, untuk mendapatkan alat no. 1-5, lebih murah didapatkan di online shop, karena kalau di toko, cukup mahal. Tapi saya punya tips untuk memilih peralatan-peralatan tersebut.
Pompa ASI
Pompa ASI itu cocok-cocokan untuk setiap orang. Orang yang satu tidak memiliki kenyamanan yang sama dengan orang lain. Pompa ASI juga sebaiknya fit dengan payudara orang yang menggunakannya. (Tanpa bermaksud mau promosi) Pompa ASI yang saya gunakan adalah merek Medela. Kenapa saya memilih merek ini? Karena merek ini memiliki spare part yang dijual terpisah dan ini adalah satu-satunya merek yang memiliki beberapa ukuran corong sehingga ibu bisa memilih ukuran corong yang nyaman. Sebenarnya, pompa ASI tidak harus yang mahal, tapi memang merk ini yang paling mahal dikelasnya. Untuk mengurangi resiko ‘gelo’ atau kecewa atas pembelian produk mahal, bagi ibu atau calon ibu yang mau membeli pompa ASI merek ini, bisa melakukan fitting di service center Medela Jogja. Alamatnya di Puri Walet No.7, Plempongsari, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Ancer-ancernya, dari hotel Hyatt, ke utara sedikit, nanti di kanan jalan ada gapura Panggungsari, masuk, lurus terus sampe pentok pertigaan, ada SD. Di utara SD ada perum Puri Walet, masuk ke timur, cari rumah no.7. Nomor teleponnya 0274-4463692. Buka hari Senin-Jum’at pukul 08.00-17.00. Di rumah Service center tersebut, kita bisa mencoba semua jenis produk Medela. Kita juga bisa melakukan fitting corong yang pas karena jika corong tidak pas bisa berakibat produksi atau hasil perahan yang kurang maksimal dan puting menjadi sakit. Untuk mengethaui corong pompa pas atau tidak, bisa dilihat di sini. Itulah kenapa pompa ASI itu adalah sesuatu yang personal. Selain itu service center ini juga menyewakan pompa ASI Medela Lactina dan Medela Shymphoni yang sebelumnya dapat kita coba juga di situ. Tidak ada biaya untuk mencoba.
Botol kaca
Untuk botol kaca penyimpan ASI, saya lebih senang menggunakan botol kaca tutup karet. Alasannya karena saya menyukai desainnya, ukurannya ada yang untuk 50ml dan 100ml, jadi pas untuk bayi saya yang minum tidak terlalu banyak tapi sering. Selain itu, botol ini cukup murah. Menurut orang-orang yang pernah menggunakannya, botol ini suka berbau karet dan tutupnya mudah lepas. Jadi pastikan tutup dan bibir botol kering ketika akan disimpan supaya tutup tidak mudah lepas.
Cooler bag
Cooler bag ini bervariasi dari yang murah sampe yang mahal. Biasanya cooler bag murah hanya memiliki satu compartemen, untuk tempat botol dan ice gel/ice pack saja. Cooler bag yang agak mahal, misalnya merk Allerhand, memiliki 2 bagian dan kantong di kanan kirinya. Cooler bag seperti ini efisien untuk ibu bekerja. Bagian atas untuk tempat botol dan ice gel/ice pack, bagian bawah untuk tempat pompa, adaptor, tissue atau handuk kecil, kantong di kiri kanan bisa untuk tempat hand sanitizer. Cooler bag ini yang masih jadi impian saya 🙂
Ice pack atau ice gel
Mungkin lebih awet ice pack, tapi jelas lebih mahal. Saya sih masih pakai ice gel saja ukuran besar dan kecil.
ASI booster
ASI booster makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI antara lain Moloco B12, hulbah, sari kurma, sari kacang hijau, susu, dll. Moloco B12 bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat. Hulbah dan sari kurma di Jogja bisa di dapatkan murah di Kedai Mabruuk, Jl. Wonosari. Sari kacang hijau, saya biasa bikin sendiri.
Cara memerah ASI
Sebelum memerah, ada tahap persiapan memerah. Diantaranya mencuci tangan, dan memijat payudara (PD). Teknik memijat PD dan memerah ASI secara manual dapat dilihat di link ini. Jika memerah dengan pompa, pastikan semua bagian pompa yang terkena ASI sudah dicuci dan disterilkan sebelum digunakan. Gunakan pompa sesuai petunjuk.
Kalau saya, untuk menghemat waktu, PD kiri pakai pompa elektrik, dipegang pakai lengan, lalu tangan kiri pegang botol lain untuk wadah perahan, tangan kanan memerah PD kanan. Fiuh…
Cara penyimpanan ASI
Hasil perahan pertama boleh digabungkan dengan perahan kedua, asalkan suhunya sama. Jadi misalkan perahan pertama dapat 50 ml, simpan di kulkas bawah terlebih dahulu. Lalu perahan kedua disimpan di botol berbeda, simpan di kulkas bawah juga. Kira-kira setengah jam kemudian, saat suhunya sudah sama, dapat digabungkan. Untuk penyimpanan lebih lama, setelah digabungkan bisa disimpan di freezer. Panduan lama penyimpanan ASI perah dapat dilihat di tabel berikut:
Sumber : http://aimi-asi.org/
Cara pemberian ASI perah
1. Pilih tanggal dan jam perah yang paling kecil
2. Cairkan ASI beku terlebih dahulu di kulkas bawah/lemari pendingin 12 jam sebelumnya
3. Setelah cair, goyang perlahan botol kaca hingga bercampur, jangan sampai terkena tutupnya
4. Tuang secukupnya ke botol/gelas, sisanya langsung masukkan kembali ke dalam kulkas
5. Hangatkan dengan cara merendam botol/gelas ke dalam mangkuk berisi air panas.
6. Berikan ke bayi
7. Jika tidak habis, ASI harus langsung dibuang
Semangat memberikan ASI, mama!
Salam ASI!