Rabu, 24 Februari 2010
Established in 1859 by Antonio Alves Calem, Porto Calem became worldwide known for the quality of its Ports. Calem Ports are the result of a special attention given to our vineyards and to the harvest of high quality grapes, mainly in the areas of “Cima Corgo” and “Douro Superior”, known as the Cathedral of Port Wines. The secrets of the high quality Ports that Claem produces are related to the excellent grape varieties that are in their origin, the modern and updated vinification technologies and the long and the harmonious ageing process in oak casks, protected from light and heat.Located in one of the most beautiful areas of Vila Nova de Gaia with a fantastic view over the historical “Riberia do Porto”, the cellars present themselves as a place full of history, ideal for those who are looking for a combination of modernity, tradition and distinction.
Hari ini mahasiswa yang mengikuti matakuliah wine and spirits diajak berkunjung ke Calem Cellar. Tempat untuk menuakan anggur yang berada di pingir sungai Douro, Porto, Portugal. Pertama2 kita dipandu untuk masuk ke museum Calem.
Kunci rahasia dari port wine adalah varietas anggur. Anggur yang dihasilkan di Bukit Douro sangat berbeda dari anggur2 yang dihasilkan di daerah lain. Karena apa? Karena pada musim panas daerah ini sangat panas dan pada musim dingin, daerah ini sangat dingin. Tetapi kelembabannya sangat terjaga karena berada di bukit agak jauh dari laut, tapi deket sungai. Dan kunci lainnya adalah lempengan batu yang terkandung di dalam tanah di daerah Douro. Lempengan batu ini berfungsi untuk menyerap panas ketika siang hari dan melepaskannya ketika malam hari sehingga suhu untuk tanaman relative terjaga. Douro valey adalah daerah khusus untuk menanam angggur dengan luas 200ha dengan system terasering. Karena lahannya yang bertingkat-tingkat, panen dilakukan manual oleh petani (pada jaman dulu, karena sekarang udah pake alat yang menyesuaikan dengan lahan). Setiap petani mampu mengangkat keranjang berisi anggur hingga 60kg!!
Petani jaman dulu (1);
Lempengan batu (2)
Lalu kita melihat gambar douro valey (kita akan ke bukit douro minggu depan–yuhuuuuu) dijelaskan gimana cara metiknya, dll. Mereka masih menyimpan wine2 dari jaman jebot sebagai koleksi. Yang dipajang diuseum adalah wine vintage dari tahun 1870, 1920, dan 2000.
wine vintage dari tahun 1870, 1920, 2000 (ki-ka) (3)
Setelah itu kami dijelaskan tentang sejarah Calem. Sekarang calem udah dijual ke sebuah bank (aku lupa namanya). Terus kita ke tempat penyimpanan wine dimana wine di-aging. Oia, sebelumnya fermentasi wine dilakukan di tank selama 2-5hari tergantung type wine. Ini khusus port wine hanya 2-5 hari. Kalo wine pada umumnya bisa sampai 2 minggu fermentasinya. Kalo port wine, mereka menyebutnya fortified wine karena fermentasinya dihentikan setelah 2-5hari dengan cara menambahkan Spirits 77% alcohol untuk membunuh semua yeast sehingga fermentasi berhenti dan masih banyak gula yang tersisa, belum difermentasi. Gula yang belum difermentasi ini memberikan rasa manis khas port wine. Karena port wine difortifikasi, makanya kadar alkoholnya bisa sampai 20%!!! Umumnya table wine hanya 12-14% alcohol. Port wine memang special untuk appetizer dan dessert dan minumnya cuma satu gelas sloki karena sangat berbahaya menyebabkan mabuk!!
Oke, setelah fermentasi, proses selanjutnya adalah aging atau penuaan atau pemeraman.
Barrel besar (4);
Barrel kecil (5)
Aging beda2 untuk tiap tipe wine. Aging dilakukan dalam barrel yang terbuat dari kayu oak. Kenapa kayu oak? Karena kayu oak memberi rasa tertentu pada wine dan karena kayu oak itu totally impermeable. Terbukti pada waktu dulu, pernah ada banjir di cellar ini mengingat cellar ini letaknya di pinggir sungai, dan wine mereka terendam air sampai yang terparah airnya mencapai 5 meter!! Tapi wine mereka selamat!! Tidak terpengaruh apapun. Kebayang gak kalo kayunya permeable.. berapa juta euro melayang!! Untuk white wine itu disimpan dalam barrel besar selama 3 tahun. Lalu di botolkan. Untuk ruby, di ageing di barrel besar.. Untuk Tawny, di-aging di barrel besar selama 3 tahun lalu dipindah ke barel2 kecil dan di-aging lagi selama 10-50 tahun. Semua port wine disaring sebelum dibotolkan. Tapi khusus untuk Vintage, tidak disaring. Vintage adalah very special wine. Dia di-aging di barrel besar hanya selama 2 tahun, lalu langsung dibotolkan. JAdi di dalam botolnya masih ada ampasnya. Vintage biasanya dibeli lalu disimpan selama suka2 yang punya. Baiknya disimpan selama minimal 10 tahun. Setelah dibuka sebaiknya segera dihabiskan dalam 2 hari. Kalo wine yang lain (ruby atau Tawny) setelah dibuka bisa awet sampai 6 bulan. Kalo white wine, setelah dibuka, bisa dihabiskan dalam 3 bulan. Sebenernya banyak info yang aku dapat… tapi kapasitas memori otak ku yang parah dan aku tidak mencatat menyebabkan aku lupa informasi2 penting yang disampaikan… huhuhuhu….
Setelah mendengarkan penjelasan tentang macam2 type wine, kita nonton film tentang sejarah Calem ini di DALAM BARREL!!! Weheheheh!!! Seru seru!!! Kata guidenya “I promise u won’t be mature!!”
Going inside the barrel (6);
Inside the barrel—hector, anna, jonas, chaitaniya (7)
Interior of the barrel (8)
Macam2 Port wine (9)
Kunjungan ini diakhiri dengan tasting wine. Aku gak nyicip. Cuma nyium2 aja. Johnny mabok, merah banget mukanya dan dia udah susah jalan sampe jatuh dari kursinya ketika mau duduk… parah tuh orang… Johnny emang gampang mabuk, tapi dia suka nyoba.. apalagi gratis. MAs bakti juga nyoba, tapi dia gak mabuk..
4 macam wine yang gratis dicoba. (ka-ki) white wine Lagrima, Ruby 2004, young Vintage, Tawny 10 years old. Background (ka-ki) Glad, Julissa, Chaitaniya (10)
ini dia hasil diskusi, penjelasan sang wine taster, dan apa yang kami coba. Perhatikan warna di pinggiran wine-nya.. itu warna aslinya..